ANALISIS STRUKTUR DALAM DONGENG “SEMANGKA EMAS”
A.
SINOPSIS
CERITA
Di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang
saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan.
Muzakir ini mempunya sikap ang sangat rakus dan berbeda dengan Dermawan yang
mempunyai sikap yang sangat yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada
fakir miskin. Dengan sikap Muzakir yang kikir itu tentu ia tidak ingin
menyumbangkan sedikit pun hartanya untuk yang membutuhkannya justru menurutnya
akan cepat habis beda sekali dengan Dermawan yang rajin bersedekah dan harta
Dermawan pun hampir habs karena setiap hari orang memita sedekah kerumahnya.
Suatu hari ia enolong burung pipit yang sayapnya patah Dermawan menolongnya dan
merawatnya setelah sembuh burung itu memberikan biji semangka kepada Dermawan
lalu Dermawanpun menanamnya. Setelah buahnya besar ia memanenya tak di sangka
teryata di dalam buah semangka tesebut berisi emas yang membuat Dermawan
semangkin kaya. Mendengar berita tersebut Muzakir pun ikut menanam buah
semnagka agar mendapatkan emas namun dilar dugaan setelah panen di dalam
semangka tersebut berisi semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.
B.
Analisis
Data Dongeng “Semangka Emas”
a.
Struktur
Dongeng
1)
Alur
Untuk menemukan
struktur alur yang digunakan oleh pengarang di dalam dongeng ini, peneliti
berusaha melihat rangkaian peristiwa yang terdapat di dalam cerpen. Rangkaian
peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.
1.Dua bersaudara yang
memiliki kekayaan Muzakir dan Dermawan
2.Muzakir adalah pri
kikir dedangkan Dermawan rajin bersedekah
3.Demawan sering kali bersedekah
kepada orang miskin dan setiap hari fakir miskin tersebut datang yang membuat
Dermawan menipis
4.suatu hari ia
menolong burug pipit yang terluka sebagai pemberian terima kasih burung tersebut memberikan biji semangka
5.lalu Dermaan menanamnya
setelah berbuah ternyata isi semangka tersebut berisi emas yng sangat
berlimpah.
6.Mendengar berita
tersebut Muzakir ikut menanamnya setelah panen ternyata semangka tersebut
berisi semburan lumpur hitam dan kotoran yang sangat busuk.
1
6
Bagan diatas urutan dongeng
“Semangka Emas”
Cerpen ini terdiri dari 6 sekuen yang
pada saat penceritaan dan tidak terdapat sekuen pada sorot balik. Maka jelaslah
bahwa secara kronologis alur cerpen ini disusun menggunakan alur maju. Pada
bagian awal cerpen ini terlihat perbedaan dua saudara yangmemiliki sifat kikir
yaitu Muzakir dan Dermawan yang memiliki sifat pemberi rajin bersedekah. Dengan
seringnya membantu sesama suatu hari Dermawan menolong seokor burung pipit yang
terluka atas rasa terima kasih burung tersebut ia memberikan biji seangka
kepada Dermawan stelah itu Dermawan menanamnya lalu memanennya tak di sangka
setelah ingin membuka semangka tersebut isi buah itu ternyata emas yang
berlimpah. Mendengar berita tersebut Muzakir juga menenam buah semnagka yang
sama namun tidak di duga setelah panen buah semangka yang di miliki Muzakir
bukan berisi ema smelaikan semburuan lumpur sangat sangat busuk walaupun
semangka Muzakir lebih di bandingkan Dermawan.
2)
Penokohan
a. Darmawan adalah anak saudagar kaya
yang memiliki hati yang sangat baik, peduli,
suka menolong, suka berterima kasih, tidak sombong, tidak rakus. Bukan kekayaan
yang membaut hidupnya bahagia namun dengan menberi ia dapat menolong sesama
yang jauh lebih membutuhkan darinya. Bisa kita lihat cuplikan tersebut
“Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut
dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke rumah
Dermawan. Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah.
Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang
kembali”.
b.
Muzakir juga anak saudagar yang kaya namun sifatnya sangat
kebalikan dari saudranya Dermawa. Ia memiliki sifat kikir, sombong suka
mengejek,tidak suka menolong, tidak peduli,
dan juga rakus harta.
“Uang bagian Muzakir disimpan di
peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah
tetapi justru menghina orang miskin tersebut.
“Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru
tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya
dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat
kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir. Ketika sudah
dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka
milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur hitam
bercampur kotoran yang baunya busuk.
c.
Saudagar adalah ayah dari kedua putra tersebut ia memiliki
sifat adil yang menbagikan hartanya sama rata terhadap anak-anaknya tersebut.
d.
Burung Pipit ialah burung memili hati abaik dimana saat
Derawan merawana saat sakit setelah sembuh ia memberikan hadiah kepada Dermawan
yaitu biji semangka.
3) Latar
Ruang lingkup sebuah karya sastra fiksi
hakikatnya adalah keberadaan sebuah dunia yang dibangun oleh si pengarang.
Latar menyangkut ruang dimana peristiwa itu berlangsung. Oleh karena itu, latar
tidak hanya merupakan bentukan sebuah tempat yang diciptakan, melainkan ruang
waktu dan latar budaya bisa saja muncul dalam latar itu. Pada bagian latar ini
akan diuraikan latar tempat dan latar waktu yang menjadi latar dari peristiwa
yang dialami oleh para tokoh di dalam dongeng ini. Latar tersebut akan
diuraikan sebagai berikut.
a.
Latar tempat
Sambas
kalimantan barat merupakan ruang bergerak di dalam dongeng. Mengagambarkan
keberadaan tokoh serta peristiwa yang dialami oleh tokoh.
b.
Latar waktu
Latar waktu digunakan
dengan tujuan melukiskan kapan suatu peristiwa terjadi.. Latar waktu dalam
cerpen ini dimulai pada waktu siang hari
saat Dermawan menolong burung pipit yang terluka dan pada
saat Dermawan dan Muzakir memanen semangkanya masing-masing.
Secara umum latar waktu
yang ditampilkan dalam dongeng ini meliputi siang
hari. Latar tempat dan latar waktu di atas sangat berpengaruh
terhadap alur cerita. Keduanya menunjukkan adanya kelogisan cerita karena
setiap peristiwa tidak akan pernah terlepas dari latar tempat dan waktu.
4)
Tema
Tema merupakan pokok
permasalahan atau konflik sentral yang terkandung di dalam dongeng. Karena tema
cerita tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang, maka untuk mempermudah
menentukan tema, peneliti mencoba mengemukakan konflik utama yang mendukung
terbentuknya sebuah tema.
Dermawan adalah laki-laki kaya yang baik hati rajin
bersedekah dan peduli sesama. Dermawan setiap hari bersedekah. Suatu hari ia
menolong burung pipit yang terluka dan untuk rasa teriama kasihnya burung
tersebut memberikan biji semangka kepada dermawan dan setelah panen ternyata
isi semangaka tersebut emas yang sangat banyak.
Berdasarkan
kutipan di atas jelaslah bahwa tema yang diangkat oleh pengarang dalam dongeng
ini menyangkut kepedulian sesama makhluk hidup yang tidak akan ada ruginya
apalagi jatuh miskin bagi kita untuk saling tolong-menolong tentang “Semangka
Emas” yan seperti kita ketahui dengan
bersedekah dan tolong-menolong justru akan menjamin hidup sejahtera.
OBJEK PENELITIAN
Semangka
Emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah
seorang saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan
Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikr sebaliknya Dermawan adalah orang yang
sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dermawan tidak rakus
dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar tersebut membagi hartanya
secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang orang
miskin datang ia tidak mau memberi sedekah tetapi justru menghina orang miskin
tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin
tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk
menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke rumah
Dermawan.
Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya
patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang
kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan memberi sebutir
biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya kecil Dermawan tetap
menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah semangka yang sudah
tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia membelah semangka besar
tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah
emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini
Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya
melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Harta
Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya
melimpah.
Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru
tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya
dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat
kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir. Ketika sudah
dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka
milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur hitam
bercampur kotoran yang baunya busuk.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar