Senin, 01 Agustus 2016

ANALISIS STRUKTUR DALAM DONGENG “SEMANGKA EMAS”

A.    SINOPSIS CERITA
 Di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir ini mempunya sikap ang sangat rakus dan berbeda dengan Dermawan yang mempunyai sikap yang sangat yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dengan sikap Muzakir yang kikir itu tentu ia tidak ingin menyumbangkan sedikit pun hartanya untuk yang membutuhkannya justru menurutnya akan cepat habis beda sekali dengan Dermawan yang rajin bersedekah dan harta Dermawan pun hampir habs karena setiap hari orang memita sedekah kerumahnya. Suatu hari ia enolong burung pipit yang sayapnya patah Dermawan menolongnya dan merawatnya setelah sembuh burung itu memberikan biji semangka kepada Dermawan lalu Dermawanpun menanamnya. Setelah buahnya besar ia memanenya tak di sangka teryata di dalam buah semangka tesebut berisi emas yang membuat Dermawan semangkin kaya. Mendengar berita tersebut Muzakir pun ikut menanam buah semnagka agar mendapatkan emas namun dilar dugaan setelah panen di dalam semangka tersebut berisi semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

B.     Analisis Data Dongeng “Semangka Emas”
a.    Struktur Dongeng
1)   Alur
Untuk menemukan struktur alur yang digunakan oleh pengarang di dalam dongeng ini, peneliti berusaha melihat rangkaian peristiwa yang terdapat di dalam cerpen. Rangkaian peristiwa tersebut adalah sebagai berikut.
1.Dua bersaudara yang memiliki kekayaan Muzakir dan Dermawan
2.Muzakir adalah pri kikir dedangkan Dermawan rajin bersedekah
3.Demawan sering kali bersedekah kepada orang miskin dan setiap hari fakir miskin tersebut datang yang membuat Dermawan menipis
4.suatu hari ia menolong burug pipit yang terluka sebagai pemberian terima kasih burung    tersebut memberikan biji semangka
5.lalu Dermaan menanamnya setelah berbuah ternyata isi semangka tersebut berisi emas yng sangat berlimpah.
6.Mendengar berita tersebut Muzakir ikut menanamnya setelah panen ternyata semangka tersebut berisi semburan lumpur hitam dan kotoran yang sangat busuk.


                                                                 
1                                                           6
 


Bagan diatas urutan dongeng “Semangka Emas”

Cerpen ini terdiri dari 6 sekuen yang pada saat penceritaan dan tidak terdapat sekuen pada sorot balik. Maka jelaslah bahwa secara kronologis alur cerpen ini disusun menggunakan alur maju. Pada bagian awal cerpen ini terlihat perbedaan dua saudara yangmemiliki sifat kikir yaitu Muzakir dan Dermawan yang memiliki sifat pemberi rajin bersedekah. Dengan seringnya membantu sesama suatu hari Dermawan menolong seokor burung pipit yang terluka atas rasa terima kasih burung tersebut ia memberikan biji seangka kepada Dermawan stelah itu Dermawan menanamnya lalu memanennya tak di sangka setelah ingin membuka semangka tersebut isi buah itu ternyata emas yang berlimpah. Mendengar berita tersebut Muzakir juga menenam buah semnagka yang sama namun tidak di duga setelah panen buah semangka yang di miliki Muzakir bukan berisi ema smelaikan semburuan lumpur sangat sangat busuk walaupun semangka Muzakir lebih di bandingkan Dermawan.


2)                  Penokohan
a. Darmawan adalah anak saudagar kaya yang memiliki hati yang sangat baik, peduli, suka menolong, suka berterima kasih, tidak sombong, tidak rakus. Bukan kekayaan yang membaut hidupnya bahagia namun dengan menberi ia dapat menolong sesama yang jauh lebih membutuhkan darinya. Bisa kita lihat cuplikan tersebut
“Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke rumah Dermawan. Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang kembali”.
b.      Muzakir juga anak saudagar yang kaya namun sifatnya sangat kebalikan dari saudranya Dermawa. Ia memiliki sifat kikir, sombong suka mengejek,tidak suka menolong, tidak peduli,  dan juga rakus harta.
“Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut.
“Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir. Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.

c.       Saudagar adalah ayah dari kedua putra tersebut ia memiliki sifat adil yang menbagikan hartanya sama rata terhadap anak-anaknya tersebut.
d.      Burung Pipit ialah burung memili hati abaik dimana saat Derawan merawana saat sakit setelah sembuh ia memberikan hadiah kepada Dermawan yaitu biji semangka.

3)   Latar
Ruang lingkup sebuah karya sastra fiksi hakikatnya adalah keberadaan sebuah dunia yang dibangun oleh si pengarang. Latar menyangkut ruang dimana peristiwa itu berlangsung. Oleh karena itu, latar tidak hanya merupakan bentukan sebuah tempat yang diciptakan, melainkan ruang waktu dan latar budaya bisa saja muncul dalam latar itu. Pada bagian latar ini akan diuraikan latar tempat dan latar waktu yang menjadi latar dari peristiwa yang dialami oleh para tokoh di dalam dongeng ini. Latar tersebut akan diuraikan sebagai berikut.
a.    Latar tempat
Sambas kalimantan barat merupakan ruang bergerak di dalam dongeng. Mengagambarkan keberadaan tokoh serta peristiwa yang dialami oleh tokoh.

b.    Latar waktu 
Latar waktu digunakan dengan tujuan melukiskan kapan suatu peristiwa terjadi.. Latar waktu dalam cerpen ini dimulai pada waktu siang hari saat Dermawan menolong burung pipit yang terluka dan pada saat Dermawan dan Muzakir memanen semangkanya masing-masing.
Secara umum latar waktu yang ditampilkan dalam dongeng ini meliputi siang hari. Latar tempat dan latar waktu di atas sangat berpengaruh terhadap alur cerita. Keduanya menunjukkan adanya kelogisan cerita karena setiap peristiwa tidak akan pernah terlepas dari latar tempat dan waktu.


4)   Tema
Tema merupakan pokok permasalahan atau konflik sentral yang terkandung di dalam dongeng. Karena tema cerita tidak secara langsung disampaikan oleh pengarang, maka untuk mempermudah menentukan tema, peneliti mencoba mengemukakan konflik utama yang mendukung terbentuknya sebuah tema.
Dermawan adalah laki-laki kaya yang baik hati rajin bersedekah dan peduli sesama. Dermawan setiap hari bersedekah. Suatu hari ia menolong burung pipit yang terluka dan untuk rasa teriama kasihnya burung tersebut memberikan biji semangka kepada dermawan dan setelah panen ternyata isi semangaka tersebut emas yang sangat banyak.
Berdasarkan kutipan di atas jelaslah bahwa tema yang diangkat oleh pengarang dalam dongeng ini menyangkut kepedulian sesama makhluk hidup yang tidak akan ada ruginya apalagi jatuh miskin bagi kita untuk saling tolong-menolong tentang “Semangka Emas”  yan seperti kita ketahui dengan bersedekah dan tolong-menolong justru akan menjamin hidup sejahtera.


OBJEK PENELITIAN
Semangka Emas
semangka emas
Pada zaman dahulu kala di Sambas Kalimantan Barat tinggalah seorang saudagar. Ia mempunyai dua orang putra yang bernama Muzakir dan Dermawan. Muzakir sangat loba dan kikr sebaliknya Dermawan adalah orang yang sangat peduli dan selalu bersedekah kepada fakir miskin. Dermawan tidak rakus dengan harta dan uang. Sebelum meninggal saudagar tersebut membagi hartanya secara rata. Uang bagian Muzakir disimpan di peti bila ada orang-orang orang miskin datang ia tidak mau memberi sedekah tetapi justru menghina orang miskin tersebut. Berbeda dengan Dermawan yang selalu menyambut orang-orang miskin tersebut dengan senang hati dan ramah. Lama kelamaan harta Dermawan habis untuk menyedekahi orang-orang miskin tersebut yang hampir setiap hari datang ke rumah Dermawan.
Suatu hari Dermawan menolong seekor burung yang sayapnya patah. Dermawan merawat burung pipit tersebut hingga burung itu dapat terbang kembali. Beberapa hari kemudian burung tersebut kembali dan memberi sebutir biji kepada Dermawan walaupun biji tersebut hanya kecil Dermawan tetap menanamnya. Pada waktu panen tiba Dermawan memetik buah semangka yang sudah tumuh besar tersebut kemudian ia membelahnya. Saat ia membelah semangka besar tersebut tak disangka semangka tersebut berisi pasir kuning yang tak lain adalah emas murni. Dermawan pun mengucapkan terima kasih kepada burung pipit itu. Kini Dermawan hidup dengan berkecukupan ia memiliki rumah yang besar dan hartanya melimpah tetapi ia tetap memberi sedekah kepada orang yang membutuhkan. Harta Dermawan kini tidak akan habis karena uangnya amat banyak dan hasil kebunnya melimpah.
Mendengar bahwa Dermawan kini kaya raya, Muzakir meniru tindakan Dermawan. Muzakir menolong burung yang sengaja ia patahkan sayapnya dengan sumpit. Ia juga merawat burung tersebut hingga burung tersebut dapat kembali terbang. Burung itu juga memberi biji kepada Muzakir. Ketika sudah dipanen Muzakir membelah semangka yang jauh lebih besar dibanding semangka milik Dermawan. Bukan emas yang ia dapatkan namun semburan lumpur hitam bercampur kotoran yang baunya busuk.










     

Tidak ada komentar:

Posting Komentar